Tugas akhir saya tentang Silika Gel, polimer SiO2 yang membentuk agregat kasar dan besar berupa gel, terbentuk Natrium Silikat dan Asam (baik asam lemah maupun kuat). Silika gel banyak digunakan dalam preparasi kimia, penggunaan umum untuk penyerap air dan metode pemisahan. Sebagai adsorben, kolom kromatografi dan TLC (Thin Layer Chomatografi). Kebanyakan silika gel menjadi adsorben air, dibanding adsorben yang lain, seperti senyawa organik atau logam berat. Kemampuan adsorpsinya cukup bagus, sehingga banyak penelitian tentang silika gel membahas tentang adsorpsi. Lalu, mengapa tidak absorpsi..???
Adsopsi pertama kali diperkenalkan oleh Keyser tahun 1881. Menurutnya, secara singkat adsorpsi adalah tejerapnya substansi dari permukaan luar seperti padatan, cairan pada suatu pori – pori pada permukaan lain suatu padatan atau cairan pula. Atkins membedakannya menjadi 2, yang sering dipergunakan oleh ahli kimia lain dalam pengelompokannya. Yaitu fisisorpsi dan kemisorpsi, dimana pada fisisorpsi tidak melibatkan pertukaran elektron pada prosesnya, sedang kemisorpsi melibatkan pertukaran eletron pada pemukaan yang berkaitan dan molekul yang terlarut dan hasilnya adalah terbentuknya ikatan kimia (biasanya kovalen) sehingga kedua kaakter baik adsorbat maupun adsorben tidak hilang. Bagaimana dengan absorpsi..??
Tidak banyak buku yang membahas absorpsi. Mungkin saya saja yang kuper (hehe..). Sebelum sampai absorpsi, dijelaskan oleh Inglezakis dan Poulopoulos (namanya sulit juga..) juga, bahwa adsorpsi adalah penyerapan gas dan cairan dari permukaan eksternal dan atau internal pori – pori suatu padatan. Akibatnya dari proses ini permukaan adsorben banyak berinteraksi dengan adsorbat yang menyebabkan spesi adsorbat pada permukaan lebih tinggi dibanding pada larutan tempat terlarutnya adsorbat. Nah, sedang jika spesi yang terjerap menjalani spesi yang berkaitan dengan atom, ion atau molekul, fenomena ini disebut absorpsi.
Hampir semua porous material ( material berpori) melakukan adsorpsi, bukan absorpsi karena mereka memiliki pori – pori permukaan yang besar untuk melakukan adsorpsi dibanding absorpsi. Sedang senyawa polimer organik, lebih cenderung ke absorpsi, seperti kitin dan kitosan.
Adsopsi pertama kali diperkenalkan oleh Keyser tahun 1881. Menurutnya, secara singkat adsorpsi adalah tejerapnya substansi dari permukaan luar seperti padatan, cairan pada suatu pori – pori pada permukaan lain suatu padatan atau cairan pula. Atkins membedakannya menjadi 2, yang sering dipergunakan oleh ahli kimia lain dalam pengelompokannya. Yaitu fisisorpsi dan kemisorpsi, dimana pada fisisorpsi tidak melibatkan pertukaran elektron pada prosesnya, sedang kemisorpsi melibatkan pertukaran eletron pada pemukaan yang berkaitan dan molekul yang terlarut dan hasilnya adalah terbentuknya ikatan kimia (biasanya kovalen) sehingga kedua kaakter baik adsorbat maupun adsorben tidak hilang. Bagaimana dengan absorpsi..??
Tidak banyak buku yang membahas absorpsi. Mungkin saya saja yang kuper (hehe..). Sebelum sampai absorpsi, dijelaskan oleh Inglezakis dan Poulopoulos (namanya sulit juga..) juga, bahwa adsorpsi adalah penyerapan gas dan cairan dari permukaan eksternal dan atau internal pori – pori suatu padatan. Akibatnya dari proses ini permukaan adsorben banyak berinteraksi dengan adsorbat yang menyebabkan spesi adsorbat pada permukaan lebih tinggi dibanding pada larutan tempat terlarutnya adsorbat. Nah, sedang jika spesi yang terjerap menjalani spesi yang berkaitan dengan atom, ion atau molekul, fenomena ini disebut absorpsi.
Hampir semua porous material ( material berpori) melakukan adsorpsi, bukan absorpsi karena mereka memiliki pori – pori permukaan yang besar untuk melakukan adsorpsi dibanding absorpsi. Sedang senyawa polimer organik, lebih cenderung ke absorpsi, seperti kitin dan kitosan.
No comments:
Post a Comment
thank's for your comment...