Heavy Metals toksik....?

Maap...
Ini tidak membicarakan mengenai aliran musik metal ato rock ato sebagainya lah.. hahaha. Tetapi menyangkut toksisitas logam berat (berapa kilo yach...?)
Seorang kimiawan tentu tahu efek dari logam berat yang teradsorpsi pada tubuh, dan bahkan bila mengalami penumpukan. Seperti diketahui , kasus Minamata di Jepang yang merupakan kasus mercury level tinggi, karena dampaknya yang sangat buruk pada penduduk sekitar. Atau juga Teluk Buyat, yang tidak kalah seru dengan kasus di atas. Inti dari semua itu dalam kecerobohan dan ketidaktahuan..
Penjelasannya seperti ini..Hampir semua Heavy Metal (logam berat) adalah toksik, dalam artian "SECARA UMUM" karena menilik secara global. Yang dimaksud di sini adalah jumlah dari Heavy Metals itu sendiri yang melebihi ambang batas yang telah ditentukan. Sebanarnya, jika kita ketahui secara baik, kadang malah kaget sendiri...
Ambil contoh, Kasus Munir, Pejuang HAM yang meninggal karena diracun dengan senyawa arsenik, senyawa tanpa bau, sehingga tidak tau kalo tercampur makanan. Arsen dalam jumlah yang besar, menjadi seperti pestisida bagi serangga. Secara mudahnya seperti itu. Padahal, dalam tubuh kita terdapat Arsen yang sudah ditanamkan ALLAH dengan konsentrasi yang tepat, sekitar 0,00001 ppm dan termasuk trace mineral, yaitu mineral yang tidak diperhitungkan jumlahnya karena terlalu sedikit, sehingga tidak mempengaruhi sistem metabolisme, yaitu di daerah tulang, pendukung Ca (Kalsium) dan P (Phospor) sebagai penyusunnya.
Aneh khan...?
Fe (besi) yang konon katanya limbah paling banyak di bumi dalam bentuk logam, ternyata penyusun darah kita. Hemoglobin darah, mirip dengan klorofil pada tumbuhan. Ikatan kovalen koordinasi Fe terhadap cincin pirol 4 buah, tidak berbeda dengan ikatan kovalen koordinasi elektronik yang dimiliki klorofil pada tumbuhan. Hanya saja, berbeda untuk ion pusatnya, yaitu Mg. Makanya, bagus makan makanan yang berwarna hijau, karena banyak klorofil yang konformasinya mirip Hemoglobin...
masih mau lagi..?
hehehe